Wednesday, 1 January 2014

Makalah Profil Lipid

BAB I
PENDAHULUAN

            Di Indonesia diperkirakan 18% dari total penduduk Indonesia menderita kelainan lemak darah. Dari jumlah itu 80% pasien meninggal mendadak akibat serangan jantung dan 505 meninggal tidak menampakkan gejala sebelumnya.
Kolesterol sebenarnya sangat diperlukan dalam berbagai proses metabolisme tubuh. Misalnya sebagai bahan pembentuk dinding sel, memnuat asam empedu untuk mengemulsikan lemak, serta berperan sebagai bahan pembuat hormon-hormon seks dan kortikosteroid atau hormon yang dapat mempengaruhi volume dan tekanan darah, kadar gula darah, otot, serta kekebalan tubuh. Namun, kadar kolesterol yang berlebihan didalam darah akan menyebabkan tumpukan plak yang dapat menghambat aliran darah arteri pembuluh darah sehingga dapat menyebabkan serangan jantung dan stroke.
Lipid adalah salah satu kelompok senyawa organik yang terdapat dalam tumbuhan, hewan atau manusia dan yang sangat berguna bagi kehidupan manusia ialah lipid. Untuk memberikan defenisi yang jelas tentang lipid sangat sukar, sebab senyawa yang termasuk lipid tidak mempunyai rumus struktur yang serupa atau mirip.
Para ahli biokimia sepakat bahwa lemak dan senyawa organik yang mempunyai sifat fisika seperti lemak, dimasukkan kedalam satu kelompok yang disebut lipid.Di dalam darah kita ditemukan tiga jenis lipid yaitukolestrol, trigliserida dan fosfolipid. Oleh karena sifat lipid yang susah larutdalam lemak , maka perlu dibuat bentuk yang terlarut. Untuk itu butuhsuatu zat pelarut yaitu suatu protein yang dikenal dengan namaapolipoprotein yang sering diberi nama secara alfabetis yaitu Apo A, ApoB, Apo C dan Apo E. Senyawa lipid dengan apoprotein ini sering disebut sebagai lipoprotein. Setiap lipoprotein terdiri atas Kolestrol(bebas/ester), Trigliserid, Fosfolipid dan Apoprotein. Lipoprotein berbentuk sferik (bentuk bulat agak melonjong) dan mempunyai inti trigliserid dan kolestrol ester dandikelilingi oleh fosfolipid dan sedikit kolestrol bebas. Apoprotein ditemukanpada permukaan lipoprotein.
Setiap lipoprotein berbeda dalam ukuran, densitas, komposisi lemak, dankomposisi lipoprotein. Dengan menggunakan ultrasentrifusi, pada manusiadibedakan enam jenis lipoprotein, yaitu:
1.     HDL (High Density Lipoprotein) : lipoprotein yang terlibat dalammetabolisme VLDL, LDL dan IDL.HDL disintesis oleh usus dan hati.
2.     LDL (Low Density Lipoprotein) : adalah stadium akhir darikatabolisme VLDL. VLDL yang dikeluarkan oleh hati akan berubahmenjadi LDL di dalam sirkulasi darah. LDL banyak mengandungkolesterol dibandingkan bentuk VLDL.
3.     IDL (Intermediate Density Lipoprotein): bentuk peralihan dariVLDL ke LDL, biasanya terbentuk singkat dalam pembuluh darah.
4.     VLDL (Very Low Density Lipoprotein) : adalah lemak yang diangkutdari hati (dari metabolisme hati).
5.     Kilomikron : adalah lemak yang diangkut mukosausus.
6.     FFA (Free Fatty Acid) : adalah asam lemak bebas yang dijumpai dalam plasma darah sebagai produk lipolisis daripembuluh darah dan jaringan adipose.
BAB II
PEMBAHASAN

A.    Profil Lipid (Kadar lemak darah)
Uji kolesterol atau disebut juga panel lipid atau profil lipid, mengukur kadar lemak (lipid) dalam darah. Pemeriksaan ini memerlukan persiapan puasa mulai 12 jam sebelumnya (tidak makan atau minum, kecuali air putih). Setelah serangan jantung, pembedahan, infeksi, cedera atau kecelakaan, sebaiknya menunggu sedikitnya 2 bulan agar hasilnya lebih akurat.
Kolesterol Total. Ini adalah jumlah total kandungan kolesterol darah anda. Kolesterol diproduksi oleh tubuh sendiri dan juga datang dari asupan makanan yang kita konsumsi (produk hewani). Kolesterol dibutuhkan tubuh untuk mempertahankan kesehatan sel-sel tetapi level yang terlalu tinggi akan meningkatkan risiko sakit jantung. Idealnya total kolesterol harus <200 mg/dL atau <5.2 mmol/L. Kedua ukuran tersebut setara, hanya dinyatakan dalam satuan yang berbeda. Di Indonesia umumnya menggunakan satuan mg/dL. Faktor genetik juga berperan sebagai penentu kadar kolesterol, selain dari makanan yang dimakan.
Low-density lipoprotein (LDL) alias si kolesterol “jahat”. Terlalu banyak LDL dalam darah menyebabkan akumulasi endapan lemak (plak) dalam arteri (proses aterosklerosis), sehingga aliran darah menyempit. Plak ini kadang-kadang bisa pecah dan menimbulkan masalah besar untuk jantung dan pembuluh darah. LDL ini adalah target utama dari berbagai obat penurun kolesterol. Target yang ingin kita capai :
1.      <70 mg/dL untuk individu yang sudah memiliki penyakit kardiovaskular atau pasien yang berisiko sangat tinggi untuk terkena (misalnya : sindrom metabolik)
2.      100 mg/dL untuk pasien risiko tinggi (misalnya : pasien dengan beberapa faktor risiko sekaligus)
3.      <130 mg/dL untuk individu yang berisiko rendah terkena PJK
High-density lipoprotein (HDL) seringkali disebut kolesterol “baik” karena membantu membawa pergi LDL dari aliran darah untuk disimpan sebagai cadangan di dalam sel, menjaga pembuluh darah tetap terbuka dan lancar. Idealnya level HDL harus diatas 40 mg/dL. Umumnya wanita memiliki level yang lebih tinggi daripada pria. Olahraga dapat membantu meningkatkan kadar HDL.
Trigliserida (TG). Trigliserida adalah tipe lemak lain dalam darah.Level TG yang tinggi umumnya menunjukkan bahwa anda makan lebih banyak kalori daripada kalori yang dibakar untuk aktivitas, karena itu level TG biasanya tinggi pada pasien yang gemuk atau pasien diabetes. Makanan tinggi karbohidrat (gula sederhana) atau alkohol dapat menaikkan TG secara bermakna. Idealnya level trigliserida haruslah <150 mg/dL (1.7 mmol/L). American Heart Association (AHA) merekomendasikan bahwa level TG untuk kesehatan jantung “optimal” adalah 100 mg/dL (1.1 mmol/L).

B.    Novel Risk Factors (Faktor Risiko Baru)
Selain dari faktor risiko klasik seperti profil lipid, menurut penelitian mutakhir, ada beberapa substansi yang apabila kadarnya dalam darah berlebihan dapat berkontribusi sebagai faktor risiko.
C-reactive protein (CRP) adalah suatu protein yang diproduksi oleh hati (liver) sebagai respons terhadap cedera atau infeksi (reaksi inflamasi). CRP adalah penanda adanya peradangan di suatu tempat pada tubuh. Bagaimanapun, tes CRP tidak dapat menujuk dengan pasti dimana lokasi peradangan tersebut berlangsung. Kita tahu bahwa peradangan memainkan peranan penting dalam proses aterosklerosis (penumpukan plak koroner). Jadi saat ini CRP adalah pemeriksaan pelengkap, bila hasilnya digabungkan dengan hasil lab darah lainnya, maka dokter akan memiliki gambaran kesehatan jantung yang lebih komplit.
Menurut American Heart Association, hasil CRP dapat diinterpretasikan sebagai berikut : Risiko rendah (<1,0 mg/L), risiko sedang (1,0-3,0 mg/L), dan risiko tinggi (>3,0 mg/L). Rekomendasi saat ini : skrining CRP tidak dilakukan secara luas tetapi hanya untuk mereka yang sudah diketahui berisiko penyakit jantung.
Obat penurun kolesterol statin dapat menurunkan level CRP dalam batas tertentu, tetapi tidak disarankan untuk mengkonsumsi statin semata untuk menurunkan CRP (harus ada gangguan lipid lainnya). Bila anda mengkuatirkan level CRP anda dan butuh info lebih lanjut, konsultasikan dengan kardiolog terdekat.
Fibrinogen adalah protein dalam darah yang membantu pembekuan darah (misalnya saat anda terluka), tetapi terlalu banyak fibrinogen dapat menyebabkan bekuan terbentuk dalam arteri (pembuluh darah kecil) yang penting seperti di otak, menyebabkan stroke atau di koroner, menyebabkan serangan jantung. Fibrinogen yang terlalu tinggi juga merupakan indikator aterosklerosis, dan menghambat penyembuhan cedera yang sudah ada sebelumnya di dinding arteri. Fibrinogen dapat ditambahkan dalam formulir pemeriksaan oleh dokter bila anda berisiko cukup tinggi terhadap penyakit jantung.
Merokok, kurang gerak, banyak minum alkohol atau minum pil estrogen (KB atau terapi hormonal) dapat menaikkan level fibrinogen. Level normal fibrinogen adalah antara 200 – 400 mg/L.
Homosistein adalah substansi yang digunakan oleh tubuh untuk membentuk protein dan untuk membangun serta mempertahankan jaringan tubuh. Namun, terlalu banyak homosistein dapat meningkatkan risiko stroke, risiko penyakit jantung tertentu, dan penyakit pembuluh darah tangan dan kaki (penyakit arteri perifer).


Dokter mungkin akan memeriksa level homosistein bila ada mengalami masalah kardiovaskular, padahal, tidak memiliki salah satu pun dari faktor risiko tradisional seperti merokok, kolesterol, diabetes, atau hipertensi. Dokter juga mungkin akan menyarankan skrining homosistein bila ada anggota keluarga anda yang menyandang penyakit jantung pada usia muda atau memiliki level homosistein yang tinggi.
Level normal homosistein adalah antara 4,4-10,8 µmol/L. Level homosistein dapat diturunkan bila anda menkonsumsi cukup asam folat dan vitamin B, yang berlimpah terkandung dalam sayuran berdaun hijau, atau suplemen. Hingga saat ini belum diketahui apakah menurunkan level homosistein benar-benar mampu menurunkan risiko kematian akibat penyakit jantung.
Lipoprotein (a) atau Lp(a)  [baca: Lp little a], adalah subtipe dari kolesterol LDL. Kadarnya ditentukan oleh gen dan umumnya tidak terpengaruh oleh gaya hidup. Level Lp(a) yang tinggi merupakan tanda risiko penyakit jantung, walaupun tidak jelas berapa besar risiko yang timbul. Lp(a) mungkin akan diperiksa oleh dokter apabila anda masih terkena PJK walaupun level kolesterol standar lainnya normal atau bila anda punya riwayat keluarga yang berpenyakit jantung pada usia muda atau meninggal mendadak saat muda. Lp(a) juga harus diperiksa apabila LDL anda tidak berespon baik terhadap pengobatan.
C.    KOLESTEROL
Kolesterol adalah suatu molekul lemak di dalam sel dibagi menjadi LDL, HDL, total kolesterol dan trigliserida. Kolesterol sebenarnya merupakan salah satu komponen lemak. Seperti kita ketahui, lemak merupakan salah satu zat gizi yang sangat diperlukan oleh tubuh kita disamping zat gizi lain seperti karbohidrat, protein, vitamin dan mineral. Lemak merupakan salah satu sumber energi yang memberikan kalori paling tinggi. Disamping sebagai salah satu sumber energi, sebenarnya lemak atau khususnya kolesterol memang merupakan zat yang sangat dibutuhkan oleh tubuh kita terutama untuk membentuk dinding sel-sel dalam tubuh. Kolesterol juga merupakan bahan dasar pembentukan hormon-hormon steroid. Kolesterol yang kita butuhkan tersebut, secara normal diproduksi sendiri oleh tubuh dalam jumlah yang tepat. Tetapi ia bisa meningkat jumlahnya karena asupan makanan yang berasal dari lemak hewani, telur dan yang disebut sebagai makanan sampah (junkfood). Kolesterol dalam tubuh yang berlebihan akan tertimbun di dalam dinding pembuluh darah dan menimbulkan suatu kondisi yang disebut aterosklerosis yaitu penyempitan atau pengerasan pembuluh darah. Kondisi ini merupakan cikal bakal terjadinya penyakit jantung dan stroke.






Dari hati, kolesterol diangkut oleh lipoprotein yang bernama LDL (Low Density Lipoprotein) untuk dibawa ke sel-sel tubuh yang memerlukan, termasuk ke sel otot jantung, otak dan lain-lain agar dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Kelebihan kolesterol akan diangkut kembali oleh lipoprotein yang disebut HDL (High Density Lipoprotein) untuk dibawa kembali ke hati yang selanjutnya akan diuraikan lalu dibuang ke dalam kandung empedu sebagai asam (cairan) empedu. LDL mengandung lebih banyak lemak daripada HDL sehingga ia akan mengambang di dalam darah. Protein utama yang membentuk LDL adalah Apo-B (apolipoprotein-B). LDL dianggap sebagai lemak yang "jahat" karena dapat menyebabkan penempelan kolesterol di dinding pembuluh darah. Sebaliknya, HDL disebut sebagai lemak yang "baik" karena dalam operasinya ia membersihkan kelebihan kolesterol dari dinding pembuluh darah dengan mengangkutnya kembali ke hati. Protein utama yang membentuk HDL adalah Apo-A (apolipoprotein). HDL ini mempunyai kandungan lemak lebih sedikit dan mempunyai kepadatan tinggi sehingga lebih berat.
Dilihat dari struktur kimianya, kolesterol merupakan senyawa lemak yang kompleks. Sebagian besar kolesterol yang beredar dalam tubuh manusia dihasilkan dari dalam tubuh (di hati), mencapai 80% dari total kolesterol. Sisanya (20%) diperoleh dari makanan. Meski tampak "jahat" sebenarnya kolesterol memiliki banyak kegunaan dalam tubuh, di antaranya membuat hormon seks, membentuk dinding sel dan lain-lain.
Kolesterol tidak larut dalam cairan darah. Untuk itu agar dapat dikirim ke seluruh tubuh perlu dikemas bersama protein menjadi partikel yang disebut lipoprotein. Lipoprotein dapat dianggap sebagai 'pembawa' (carier) kolesterol dalam darah
Jumlah kolesterol yang ada di tubuh kita harus seimbang dengan kebutuhan. Dengan begitu tubuh kita akan tetap sehat. Tetapi bila jumlahnya berlebihan, salah satunya akibat terlau sering makan makanan mengandung kolesterol, maka kadar kolesterol dalam darah akan meningkat.

Ø  Jenis Kolesterol
Ada beberapa jenis kolesterol yang penting untuk diketahui.
1.     Kolesterol LDL (low density lipoprotein)
Kolesterol LDL ini adalah kolesterol yang mengangkut paling banyak kolesterol di dalam darah. LDL sering disebut sebagai kolesterol jahat, karena kadar LDL yang tinggi akan menyebabkan mengendapnya kolesterol dalam arteri. Kolesterol LDL merupakan faktor risiko utama penyakit jantung koroner dan merupakan target utama dalam pengobatan.
2.     Kolesterol HDL (high density lipoprotein)
Kolesterol HDL mengangkut kolesterol lebih sedikit. HDL sering disebut kolesterol baik, karena dapat membuang kelebihan kolesterol jahat di pembuluh darah arteri kembali ke hati untuk diproses dan dibuang. Jadi HDL mampu mencegah kolesterol mengendap di arteri dan melindungi (proteksi) dari aterosklerosis (terbentuknya plak pada dinding pembuluh darah).


Selain LDL dan HLD ada lagi satu jenis lemak yang berbahaya, yakni trigliserida. Trigliserida adalah salah satu jenis lemak yang terdapat dalam darah dan berbagai organ dalam tubuh. Meningkatnya kadar trigliserida dalam darah dapat meningkatkan kadar kolesterol. Sejumlah faktor dapat mempengaruhi kadar trigliserida dalam darah seperti kegemukan, minum alkohol, makan gula, makan lemak. Kadar trigliserida yang tinggi banyak dikaitkan dengan pankreatitis atau radang pankreas.
Ø  Penyebab Kolesterol
Konsumsi makanan yang tinggi lemak dan sumber kolesterol (seperti makanan berminyak, bersantan, makanan fast food) , alkohol dan gula yang berlebihan.
Penyebab Kolesterol Tinggi. Pernah dengar tentang Kolestrol tinggi atau bahkan ada yang pernah mengalami kolesterol tinggi ? Keluhan yang biasa terjadi rasa sakit atau pegal di tengkuk kepala bagian belakang hingga pundak, kaki bengkak, mudah capai dan gampang ngantuk. Mungkin bagi yang pernah mengalaminya tahu tentang Penyebab Kolesterol Tinggi.
Sebelum kita bahas mengenai Penyebab Kolesterol Tinggi, perlu diperhatikan dan dicamkan bahwa Kadar kolesterol yang tinggi merupakan faktor risiko penyakit jantung dan pembuluh darah. Resiko terburuknya, gumpalan-gumpalan lemak bisa menyumbat aliran darah sehingga bisa memicu kematian akibat serangan jantung atau stroke... mengerikan!! Kolesterol yang tinggi dialami ratusan juta orang di seluruh dunia.
Penyebab utamanya kebanyakan adalah karena makanan. Tapi selain makanan ternyata ada penyebab lain yang perlu diketahui.
1.     Makanan sehari-hari
Kolesterol umumnya berasal dari lemak hewani seperti daging kambing, meski tidak sedikit yang berasal dari lemak nabati seperti santan dan minyak kelapa. Beberapa makanan yang selama ini diyakini sehat seperti telur, juga banyak mengandung kolesterol.
Makanan yang terlalu banyak lemak jenuh bisa menyebabkan kolesterol tinggi, sehingga disarankan untuk bijak mengonsumsi makanan sehari-hari agar tidak berlebih.
Mulailah menata makanan seperti daging sapi, kambing, susu, telur, mentega dan keju karena mengandung lemak jenuh.
Makanan yang mengandung minyak kelapa, minyak kelapa sawit atau mentega juga memiliki banyak lemak jenuh. Lemak jenuh juga sering didapati pada makanan ringan yang mengandung margarin, yang menggunakan minyak goreng dan kue-kue.
2.      Berat badan
Berat badan berlebih tidak hanya mengganggu penampilan tapi lebih banyak efek buruk kesehatannya. Kelebihan berat badan dapat meningkatkan trigliserida dan menurunkan HDL (kolesterol baik).
3.     Kurang bergerak (baca: 5 tanda tubuh perlu olah raga)
Tubuh manusia didesain untuk selalu bergerak sehingga sangat dianjurkan untuk banyak bergerak. Coba perhatikan apakah kegiatan sobat lebih banyak duduk atau tidur dan jarang berjalan kaki. Kurang bergerak dapat meningkatkan LDL (kolesterol jahat) dan menurunkan HDL (kolesterol baik).


4.     Umur dan jenis kelamin
Setelah mencapai usia 20 tahun, kadar kolesterol biasanya cenderung naik. Pada pria, kadar kolesterol umumnya terus menerus meningkat setelah usia 50 tahun. Pada wanita, kadar kolesterol tinggal akan turun saat menopause, setelah itu kolesterolnya cenderung tinggi seperti pada pria.
5.     Penyakit tertentu
Bisa saja sobat sudah berusaha menjauhi makanan berlemak tapi ternyata kolesterol masih tinggi. Memiliki penyakit tertentu seperti diabetes atau hipotiroidisme dapat menyebabkan kolesterol tinggi.
6.     Sejarah keluarga
Jika salah satu anggota keluarga punya masalah kolesterol tinggi maka berhati-hatilah karena risiko memiliki kolesterol tinggi juga bisa terjadi.
7.     Merokok
Merokok dapat menurunkan kolesterol baik, sehingga yang beredar di tubuh hanya kolesterol jahat. Kolesterol jahat ini jika jika tidak dikendalikan bisa berakibat fatal.
Itulah beberapa Penyebab Kolesterol Tinggi (detikhealth) yang bisa saja terjadi pada setiap orang dan perlu diketahui pula dikatakan memiliki kadar kolesterol normal jika ukurannya 160-200 mg sedangkan masuk kondisi berbahaya jika sudah di atas 240 mg karena bisa menyebabkan stroke.
Kadar kolesterol di dalam darah penting utnuk tetap dipantau. Karena dengan demikian status kesehatan tubuh kita dapat terdeteksi lebih awal sebelum kita mendapatkan sinyal keluhan dari gejala-gejala hiperkolesterol. Kadar kolesterol yang perlu diperhatikan adalah keseimbangan kadar antara kolesterol HDL dan LDL. Sementara untuk Trigliserida sendiri pnting pula diperhatikan untuk terpantau harus diangka yang tetap rendah.
Kolesterol HDL dianjurkan memiliki kadar yang harus lebih tinggi ketimbang kadar kolesterol LDL. Karena kolesterol HDL adalah penolong dalam mencegah terjadinya timbunan plak lemak yang disebabkan oleh kolesterol LDL. Guna menilai apakah kadar kolesterol seseorang tinggi atau rendah, semuanya mengacu pada pedoman umum yang telah digunakan diseluruh dunia yakni pedoman dari NCEP ATP III (National cholesterol Education Program, Adult Panel Treatment III), dimana telah ditetapkan bahwa :
1.     Total kolesterol : NNilai Normal < 200 mg/dl Perbatasan tinggi 200 – 239 mg/dl Tinggi > 240 mg/dl
2.     LDL kolesterol : Optimal < 100 mg/dl Mendekati optimal 100 – 129 mg/dl Perbatasan tinggi 130 – 159 mg/dl Tinggi 160 – 189 mg/dl Sangat tinggi > 190 mg/d
3.     HDL kolesterol : Rendah < 40 mg/dl Tinggi 60 mg/dl
4.     Trigliserida : Normal < 150 mg/dl Perbatasan tinggi 150 -199 mg/dl Tinggi 200 – 499 mg/dl Sangat tinggi > 499 mg/dl



Risiko tinggi untuk mendapatkan PJK (Penyakit Jantung Koroner) dan stroke erat berhubungan dengan kadar kolesterol yang tinggi, terlebih mereka yang memiliki faktor risiko lebih dari dua seperti hipertensi (tekanan darah tinggi) , diabetes mellitus (kencing manis), merokok, obesitas (kegemukan) dan seseorang yang memiliki faktor bawaan. Mereka yang berada dikelompok berisiko tinggi ini harus memperhatikan atau memperbaiki pola hidup sehari-hari, sehingga dianjurkan untuk diet rendah lemak, berolah raga cukup, menjaga berat badan yang seimbang dan berhenti merokok. Seseorang dengan kadar kolesterol tinggi memang kurang merasakan gangguan.

Ø  Gambaran Laboratorium.
Untuk menilai apakah kadar kolesterol seseorang tinggi atau rendah semuanya harus mengacu pada pedoman umum yang telah disepakati dan digunakan diseluruh dunia yaitu pedoman dari NCEP ATP III (National Cholesterol Education Program Adult Panel Treatment III), yang antara lain menetapkan bahwa:
                       
1.     Total Kolesterol :
Nilai Normal                     < 200 mg/dl
Perbatasan tinggi              200 – 239 mg/dl
Tinggi                               > 240 mg/dll
2.     LDL Kolesterol :
Optimal                            < 100 mg/dl
Mendekati optimal           100 – 129 mg/dl
Perbatasan tinggi              130 – 159 mg/dl
Tinggi                               160 – 189 mg/dl
Sangat tinggi                    > 190 mg/dl
3.     HDL Kolesterol :
Rendah                             < 40 mg/dl
Tinggi                               60 mg/dl
4.     Trigliserida
Normal                             < 150 mg/dl
Perbatasan tinggi              150 -199 mg/dl
Tinggi                               200 – 499 mg/dl
Sangat tinggi                    > 499 mg/dl
           






Pada pemeriksaan laboratorium memegang peranan penting dalam menegakkan diagnosa. Parameter yang diperiksa yaitu kadar kolesterol total, kolesterol LDL, kolesterol HDL dan trigliserid (Bahri 2004).
a)     Persiapan
Sebaiknya pasien dalam keadaan metabolik yang stabil, tidak ada perubahan berat badan, polamakan, kebiasaan merokok, olahraga, minum kopi/alcohol dalam 2 minggu terakhir sebelum dilakukanpemeriksaan, tidak ada sakit berat atau operasi dalam 2 bulan terakhir (Bahri 2004).
            Tidak mendapat obat yang mempengaruhikadar lipid dalam 2 minggu terakhir. Bila hal tersebuttidak memungkinkan, pemeriksaantetap dilakukan tetapi, dengan disertai catatan (Bahri 2004).
b)    Pengambilan bahan pemeriksaan

Pengambilan bahan dilakukan setelah puasa makanan 12-16 jam. Sebelum bahan diambil pasienduduk selama 5 menit. Pengambilan bahan dilakukan dengan melakukan bendungan vena seminimalmungkin. Bahan yang diambil adalah serum (Bahri 2004).
c)     Analis
            Analis kolesterol total dan trigliserida dilakukan dengan metode ensimatik. Analis kolesterol HDL dan Kol-LDL dilakukandengan metode presipitasi dan ensimatik. Kadar kolesterol LDL sebaiknyadiukur secara langsung,atau dapat juga dihitung menggunakan rumusFriedewaid kalau kadar trigliserida< 400 mg/d, sebagai berikut (Bahri 2004) : Kadar kolesterol LDL = Kolesterol Total – kolesterol HDL – 1/5 trigliserid.

D.    Faktor Risiko Penyakit jantung dan stroke Akibat Kolesterol

Jika kadar kolesterol di dalam darah melebihi dari nilai normal, maka risiko terjadinya penyakit jantung koroner dan stroke akan lebih besar. Kelebihan kolesterol dapat menyebabkan mengendapnya kolesterol pada dinding pembuluh darah yang menyebabkan penyempitan dan pengerasan pembuluh darah yang dikenal sebagai aterosklerosis (proses pembentukan plak pada pembuluh darah).
Jika penyempitan dan pengerasan ini cukup berat, sehingga menyebabkan suplai darah ke otot jantung tidak memadai, maka timbul sakit atau nyeri dada yang disebut sebagai angina. Dan bila berlanjut akan menyebabkan matinya jaringan otot jantung yang disebut infark miokard. Jika infark miokard meluas, maka akan timbullah gagal jantung.
Selain kolesterol LDL, faktor risiko lain yang memperbesar terjadinya penyakit jantung adalah kebiasaan merokok, nilai HDL rendah (< 40 mg/dl), memiliki penyakit tekanan darah tinggi atau hipertensi (140/90 atau sedang dalam pengobatan). Selain itu penyakit jantung berisiko lebih tinggi pada usia  45 tahun (pria) dan  65 tahun (wanita), yang diketahui memiliki riwayat keluarga yang menderita penyakit jantung.


Adapun gejala penyakit jantung adalah :
o    Rasa tertekan (ditimpa beban, sakit, terjepit, diperas, terbakar ) di dada yang dapat menjalar ke lengan kiri, leher, dan punggung
o    Tercekik atau sesak
o    Berlangsung lebih dari 20 menit.
o    Keringat dingin, lemah, berdebar dan bisa sampai pingsan
o    Gejala akan berkurang dengan istirahat dan bertambah berat dengan aktivitas
Jika sumbatan ini menyerang pembuluh darah otak maka akan terjadi stroke. Gejala serangan stroke tergantung dari derajat serangan, mulai dari yang ringan sampai berat.
·         Gejala stroke ringan :
o    Bicara tiba-tiba jadi pelo
·         Gejala yang sifatnya berat :
o    kelumpuhan anggota gerak tubuh
o    wajah menjadi tidak simetris
o    jika terjadi perdarahan otak dapat menyebabkan KEMATIAN.
o    Gejala-gejala stroke memerlukan tindakan yang cepat agar jangan sampai jatuh pada derajat yang lebih berat.

C.     Pemeriksaan Penunjang Diagnosis
Ada kalanya di unit gawat darurat atau poliklinik, suatu kondisi kegawatan harus ditegakkan dengan cepat, namun terkadang gejala klinis yang tampak pada pasien masih meragukan atau tidak jelas. Disinilah peranan pemeriksaan laboratorium sangat penting sebagai data penunjang diagnostik.
Natriuretic peptides:  Selain sebagai organ pompa mekanik, saat ini jantung juga diketahui memiliki fungsi sebagai organ endokrin (penghasil hormon). Bila jantung mengalami regangan karena overload cairan (gagal jantung) maka jantung dan pembuluh darah akan mengeluarkan hormon BNP (B-type natriuretic peptide) yang fungsinya membantu mengeluarkan cairan dari urin. Level BNP dapat diukur dari sampel darah. Salah satu kegunaan paling penting dari BNP adalah untuk membedakan apakah suatu kondisi sesak nafas disebabkan oleh gagal jantung (dimana levelnya akan meningkat) ataukah penyebab lain seperti paru-paru .Nilai normal bervariasi sesuai jenis kelamin dan usia. Untuk pasien yang sudah kena gagal jantung, BNP dapat dipakai untuk memonitor keberhasilan pengobatan,dengan membandingkan naik turunnya level BNP terhadap level baseline awal. Variasi dari BNP yang lebih baru yaitu N-terminal proBNP diduga lebih akurat dan saat ini cukup sering kami gunakan di Pusat Jantung Nasional.


Enzim Jantung: Apabila terjadi serangan jantung, dimana pembuluh koroner tersumbat secara total akibat pecahnya plak koroner yang menghalangi aliran darah, seiring waktu berlalu akan terjadi kerusakan sel otot jantung yang semakin luas. Sel otot jantung (miokardium) yang rusak akan melepaskan beberapa enzim yang merupakan penanda bahwa infark sudah terjadi. Semakin tinggi level enzim jantung yang terdeteksi dalam aliran darah, artinya semakin besar area yang terkena. Creatinine kinase (CK), Creatinine kinase muscle brain (CKMB), dan troponin adalah beberapa biomarker yang sering dipakai. Dari kombinasi pemeriksaan beberapa enzim sekaligus, dokter dapat memperkirakan onset kapan serangan jantung tersebut mulai terjadi dan menentukan penanganan yang paling tepat. Beberapa kondisi seperti cedera otot (habis dikerok) atau gagal ginjal dapat mengacaukan interpretasi hasil laboratorium ini, karena itu selalu harus diasosiasikan dengan kondisi klinis tiap pasien.

BAB III
PENUTUP

A.    KESIMPULAN
Kolesterol adalah suatu molekul lemak di dalam sel dibagi menjadi LDL, HDL, total kolesterol dan trigliserida. Kolesterol sebenarnya merupakan salah satu komponen lemak. Jumlah kolesterol yang ada di tubuh kita harus seimbang dengan kebutuhan. Dengan begitu tubuh kita akan tetap sehat. Tetapi bila jumlahnya berlebihan, salah satunya akibat terlau sering makan makanan mengandung kolesterol, maka kadar kolesterol dalam darah akan meningkat.
Penyebab utama Kolesterol kebanyakan adalah karena makanan. Tapi selain makanan ternyata ada penyebab lain yang perlu diketahui.
Kadar kolesterol di dalam darah penting untuk tetap dipantau. Karena dengan demikian status kesehatan tubuh kita dapat terdeteksi lebih awal sebelum kita mendapatkan sinyal keluhan dari gejala-gejala hiperkolesterol
Langkah-langkah berikut diketahui dapat mengendalikan kadar kolesterol dalam darah adalah : Mengetahui kadar kolesterol, Menjaga keseimbangan berat badan, Aktvitas fisik rutin, Berkenalan dengan lemak baik dan Mengonsumsi multivitamin.
Untuk menilai apakah kadar kolesterol seseorang tinggi atau rendah, semuanya harus mengacu pada pedoman umum yang telah disepakati dan digunakan diseluruh dunia yaitu pedoman dari NCEP ATP III (National cholesterol Education Program, Adult Panel Treatment III).
Pada pemeriksaan laboratorium memegang peranan penting dalam menegakkan diagnosa. Parameter yang diperiksa yaitu kadar kolesterol total, kolesterol LDL, kolesterol HDL dan trigliserid.

B.    SARAN
-








DAFTAR PUSTAKA

·         http://infolaboratoriumkesehatan.wordpress.com/tag/profil-lipid-kadar-lemak-darah/ diakses pada 03/09/2013 pukul   19:59
·             Lars Heslet.1991.kolesterol(judul asli: cholesterol). Penerbit Kesaint Blanc.jakarta
·         Morrow DA, et al. Chronic coronary artery disease. In: Libby P, et al., eds. Braunwald’s Heart Disease: A Textbook of Cardiovascular Medicine. 8th ed. Philadelphia, Pa.: Saunders Elsevier; 2007.





No comments:

Post a Comment